Saya dibesarkan di Kota kecil itu yang berpenduduk kurang lebih sekitar 300.000 jiwa tersebut. dimulai dari TK, SD, SMP, dan SMA Saya bersekolah disana. setelah sekian lama di kota tersebut timbul niat untuk belajar di ibu kota dan Alhamdulillah niat itu tercapai.
Setelah menjejakkan kaki di ibu kota saya mulai merasakan suasana yang hiruk pikuk kota dan sangat jauh sekali perbedaan yang Saya alami saat di kampung halaman. semua orang saling berebutan seperti lagunya Ahmad albar "berlari-lari mengejar bis kota" dan hal itu Saya alami ketika di Jakarta. banyak sekali hal baru yang Saya dapatkan dari mulai gaya bergaul, cara makan, cara beretika, gaya bicara dan semua Saya pelajari demi yang namanya kekayaan hati Saya.
selama berjauhan dari orang tua, Saya mulai meminta kepada Ibu untuk mengirimkan sedikit makanan yang langsung dimasak sama Ibu dan pengiriman biasanya dari Bengkalis ke Jakarta memakan waktu paling lama 4 hari. saat memakan makanan kiriman itu seakan-akan makanan itu terasa di hati bukan hanya di lidah dan kadang-kadang ingin menangis kenapa makanan ini beda sekali rasanya mungkin karena berjauhan dari Ibu.
kembali ke Jakarta, di Jakarta Saya yang selama ini tidak pernah melihat bangunan-bangunan tinggi dan padat dan bangunan itu bisa tempat spiderman bergantungan. Saya melihat monas dan semua orang kalau ke Jakarta rasanya tidak sah kalau tidak pergi ke Monas yang sering dijadiin tempat berdemo tersebut. Saya melewati jalan tol dalam kota yang jauh sekali berbeda saat di kampung halaman yang jalannya rusak dan tergenang air dan sesekali menoleh ke gedung rakyat yang megah dan yang bentuknya sangat aneh menurut Saya. dan 1 hal lagi menarik buat Saya adalah melihat kendaraan panjang mirip tokoh film terkenal Transformers yang bannya kurang lebih 20 buah dan Saya senang sekali dan teringat masa kecil saat bermain mobil-mobilan.